Kunci untuk menangkal bahayanya pada anak adalah mengontrol pemakaian.
Dream – Ponsel, tablet, laptop, juga televisi, memang jadi alat hiburan yang sangat praktis. Cukup dengan menggerakan fitur yang ada dengan jari, semua hiburan yang diinginkan muncul di depan mata.
Bukan cuma orang dewasa yang menyukainya, tetapi juga anak-anak. Namun banyak tak tahu kalau ada paparan sinar biru (blue light) dari gadget tersebut. Blue light ternyata
memiliki efek buruk pada kondisi kesehatan.
Menurut Michael Brues, seorang psikolog dan penulis buku The Power of When, sinar biru ini berdampak negatif pada kebiasaan tidur. Tepatnya merusak pola tidur.
” Ketika cahaya ini menembus pupil dan menyentuh saraf optik, maka akan mengirimkan sinyal berupa gelombang ke kelenjer pineal untuk mematikan keran melatonin di otak, ” ujar Brues, seperti dikutip dari
Fatherly.
Sinyal berupa gelombang tersebut akan merusak pola tidur. Tim peneliti dari Harvard menemukan paparan 6,5 jam sinar biru bisa membuat seseorang terjaga selama 3 jam. Dengan memainkan gagdet, paparan sinar biru akan terjadi terus-menerus.
” Penggunaan gadget membuat jam tidur anak jadi tertunda karena sinar biru akan mengirim sinyal pada tubuh untuk tidak mengantuk,” ungkap Brues.
Hal ini tentu akan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan anak. Mereka sangat butuh tidur dengan durasi waktu yang cukup untuk perkembangan motorik dan kognitifnya. Jika terus tertunda, kondisi psikologisnya akan lebih sensitif, sulit mengontrol emosi, agresif dan kerja otaknya jadi tak maksimal.
Untuk meminimalkan dampak negatif dari paparan sinar biru bagi anak American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk membatasi penggunaan gadget hanya dua jam pada anak. Jangan biarkan ada ponsel atau gadget lain di kamar tidur dan pastikan anak tidak bermain gadget 2 jam sebelum waktu tidurnya.
Laporan Ferra Ferdiana
sumber: https://parenting.dream.co.id
