Menurut penelitian di Amerika, sekitar 60 juta orang di dunia mengalami mata kering. Dalam penelitian tersebut tercatat adanya pergeseran obyek penderita mata kering yang semula kerap dikaitkan dengan pasien lansia, beberapa tahun terakhir banyak terjadi pada usia muda karena pergeseran gaya hidup terutama penggunaan media digital atau biasa disebut dengan istilah gadget. Di Indonesia sendiri statistik menunjukkan angka 30,6% dari penduduk Indonesia menderita mata kering.
Sindrom mata kering merupakan kondisi dimana mata mengalami kekurangan cairan akibat air mata mudah menguap atau produksi air mata yang terlalu sedikit. Penyebabnya beragam, mulai dari faktor usia, faktor lingkungan seperti polusi, debu, asap rokok, riwayat operasi mata, diabetes, penggunaan obat tetes yang tidak tepat, dan yang paling sering ditemukan kekinian adalah dari aktivitas penggunaan gadget.
Menurut peneliti kesehatan mata di Indonesia, tren sindrom mata kering terus meningkat sejalan dengan maraknya penggunaan gadget di era milenial saat ini. Bagaimana tidak, durasi rata-rata penggunaan internet di Indonesia mencapai 8 jam 51 menit setiap harinya. Penggunaan gadget dengan waktu yang lama dan kurang tepat, tanpa disadari membuat mata menjadi lelah, perih dan gatal, yang dapat menyebabkan gangguan serius pada kesehatan mata. Beberapa ciri lain pada mata kering bisa dirasakan seperti adanya ganjalan di mata, terasa kering, mata merah, berasa berpasir, kotoran mata terasa lengket. Sayangnya, banyak orang kurang atau bahkan tidak menyadari gejala-gejala tersebut yang sebetulnya harus segera ditangani.
Pada kasus penderita pada generasi milenial banyak dipicu oleh penggunaan gadget diluar batas waktu yang wajar, sehingga mata dipaksa lebih bekerja keras melakukan atensi pada visual, belum lagi paparan radiasi dan sinar biru dari layar gadget yang berbahaya bagi mata. Generasi milenial saat ini sangat ketergantungan terhadap gadget, dan akan merasakan keresahan jika tidak menggunakannya, maka muncul istilah yang dinamakan Computer Vision Syndrome (CVS), sindrom yang terjadi akibat terlalu lama menatap layar gadget.
Beberapa kiat bagi generasi milenial untuk menjaga kesehatan mata yakni dengan pola makan sehat, cukupkan makanan keseharian dengan sumber makanan yang mengandung Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Omega 3, Zinc, serta Karotenoid yang banyak mengandung antioksidan. Berikutnya hindari rokok, kita sering menganggap rokok hanya dikaitkan dengan kesehatan paru-paru dan jantung, tapi rokok juga berdampak buruk pada kesehatan mata. Perokok aktif lebih berisiko mengalami degenerasi makula, katarak bahkan kebutaan. Maka hindarilah merokok sejak usia muda. Kemudian istirahatkanlah mata setidaknya 15 menit setiap 2 jam pemakaian komputer untuk dewasa dan 30 menit setiap 1 jam pemakaian komputer untuk anak-anak. Kiat terakhir adalah yang paling mudah namun banyak juga yang merasa malas melakukannya yaitu rutin memeriksa mata ke dokter mata, lakukanlah kunjungan ke dokter mata setidaknya 6 bulan sekali walaupun tidak ada keluhan apapun pada saat ini, karena dokter mata akan melakukan serangkaian tes guna mendeteksi lebih dini jika terjadi gangguan pada mata.
Optik Yora sebagai Optik berizin Dinas Kesehatan selalu terdepan dalam melakukan pelayanan pemeriksaan mata bagi masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten CIrebon. Gratis!, jadi tunggu apalagi?
sumber:
http://surabaya.tribunnews.com/2018/04/29/mata-kering-sindrom-kekinian-yang-perlu-diwaspadai-begini-antisipasinya
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/11/090002520/4-kiat-menjaga-kesehatan-mata-buat-generasi-milenial